Menusia dalam presfektif biologis adalah binatang yang paling sempurna. Ia bisa menciptakan serangkaian alat guna membantu untuk memudahkan menjalani hidup. Selain itu manusia juga mampu membangun dirinya berdasarkan pengalaman-pengalaman individual yang ia dapatkan dari perjalan hidupnya.
Mengkaji dimensi-dimensi Manusia |
Perjalan evolusi manusia berawal dari kesadaran personal dan didukung oleh berbagai potensi yang dimiliki. Panca Indra dan akal adalah sarana untuk memecahkan berbagai macam problem dan misteri kehidupan, sehingga tak heran jika lambat laun manusia mampu mengungkap sebagian kecil maksud dan tujuan keberadaannya.
Pada dimensi lain, manusia mampu menciptakan nilai-nilai moralitas yang berkaitan dengan "apa yang harus dan tidak harus dilakukan". Terciptanya nilai-nilai ini disebabkan oleh serangkaian pengalaman hidup serta proses pembelajaran yang melahirkan sosok intelektual, ilmiah, dan filosofis.
Ketika kita merenungi perihal pertama kali manusia keluar dari rahim ibunya, kita menemukan bahwa tidak ada satupun pengalaman empiris dan sosial yang melekat pada dirinya. Semua itu ada ketika manusia sudah menggunakan akal dan panca indranya dan bergaul dengan masyarakat sekitarnya. Pergaulan tersebut membentuk satu karakter dalam diri yang disebut sebagai sisi manusiawi. Dimensi ini adalah konsekuensi dari berbagai faktor sosial yang dialaminya.
Oleh sebab itu, pribadi masa kini adalah hasil dari proses masa lalu dan didukung oleh kondisi zaman. Modernisme bukanlah hal yang harus dikritik terus menerus sebab kita tak bisa lari dari kenyataan itu, melainkan harus menjadi bahan kajian untuk menemukan solusi agar tidak terjebak pada kondisi masa kini yang cenderung mengarahkan pada pembunuhan kreatifitas dan solidaritas.
kebanyakan yang terjadi hari ini, sosial media yang tadinya berperan untuk memudahkan mengakses berbagai macam pengetahuan justru disalah gunakan oleh sebagian orang. Contohnya mahasiswa yang mendapat tugas makalah, mereka cenderung copy paste, padahal mereka tidak sadar tindakan mereka mengarah pada pembunuhan daya kritis dan analisis.
No comments